InilahKelebihan Dan Kekurangan Sektor Ekonomi Pemerintahan Jokowi 2014-2019 Merdekacom. Ini Dua Kelebihan Pemerintahan Jokowi-jk. Hampir 3 Tahun Berjalan 5 Kekurangan Pemerintahan Jokowi. Evaluasi Kabinet Jokowi Infrastruktur Maju Hukum Dan Ham Dapat Rapor Merah Tiga Menteri Kena Kasus Korupsi - Bbc News Indonesia. Perekonomian Dua Sektor Perekonomian 2 sektor sering disebut juga perekonomian sederhana, karena hanya terdiri dari 2 pelaku yaitu rumah tangga konsumsi masyarakat dan rumah tangga produksi perusahaan. Model perputaran arus ekonomi dua sektor dapat dilihat pada gambar berikut Dalam hal ini, sektor rumah tangga konsumen akan memberikan faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal atau keahlian pada perusahaan garis a. Sebagai balasan atas faktor produksi yang diberikan oleh sektor rumah tangga, maka sektor perusahaan akan memberikan balas jasa berupa sewa untuk tanah, upah atau gaji bagi tenaga kerja, bunga atau sewa untuk modal dan keuntungan bagi keahlian garis b. Setelah sektor rumah tangga memperoleh balas jasa atas faktor produksi yang mereka jual kepada perusahaan, maka sektor rumah tangga memiliki pendapatan yang siap untuk dibelanjakan yaitu pendapatan setelah dikurangi tabungan dan pajak pada sektor perusahaan, berupa pembelian barang dan jasa garis c bawah. Kemudian sektor rumah tangga produsen akan menyerahkan barang dan jasa tersebut kepada sektor rumah tangga konsumen garis d. 2. Perekonomian Tiga Sektor Ekonomi Tertutup Perekonomian tiga sektor terdiri atas rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, dan pemerintah. Peran pemerintah di sini adalah sebagai pengatur, sebagai produsen, sekaligus sebagai konsumen. Besar kecilnya peran pemerintah dalam perekonomianitu sendiri sangat tergantung pada sistem ekonomi yang dianut. Di sistem ekonomi liberal, peran pemerintah minimal, sedangkan pada sistem ekonomi sosialis peran pemerintah sangat dominan. Di negara yang menganut sistem campuran seperti Indonesia, pemerintah masih cukup berperan. Perekonomian tiga sektor dapat dijelaskan melalui gambar berikut. Anak panah yang menuju ke kotak pemerintah berarti penerimaan pemerintah. Penerimaan pemerintah tersebut berupa pajak, misalnya pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, serta pajak bumi dan bangunan. Selain itu,pemerintah juga menggunakan faktorproduksi dan barang serta jasa yang dibutuhkan untuk kegiatan ekonomi pemerintahan. Anak panah yang menuju ke rumah tangga, pasar faktor produksi, perusahaan, serta pasar barang dan jasa berarti pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah tersebut dapat berupa gaji, pembuatan prasarana,subsidi, serta pembelian barang dan jasa. Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi didasari oleh motif mencari keuntungan sekaligus memenuhi kepentingan umum. Dorongan mencari keuntungan ini tidak terlepas dari kebutuhan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara. Dengan kondisi penerimaan yang semakin baik, pemerintah akan memiliki sumber dana untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. Empat Sektor Ekonomi Terbuka Model perekonomian selanjutnya adalah yang paling sesuai dengan kenyataan, yaitu bentuk perekonomian terbuka. Ciri perekonomian terbuka adalah adanya kegiatan masyarakat luar negeri dalam bentuk ekspor impor dan pertukaran faktor produksi. Kegiatan ekspor dan impor itu kemudianmemunculkan istilah perdagangan internasional. Perekonomian 4 Sektor dapat dilihat di jelaskan pada gambar berikut. Dari gambar dapat melihat bahwa sudah tidak ada lagi negara yang tertutup sama sekali untuk melakukan hubungan perdagangan dengan negara lain. Di dalam perdagangan internasional tersebut terdapat dua macam kegiatan, yaitu ekspor dan impor. Pembayaran dari kegiatan tersebut dilakukan menggunakan uang atau valuta asing devisa. Peran pelaku ekonomi dalam kegiatan perekonomian nasional akan saling berkaitan dan saling memengaruhi sehingga akan membentuk satu kesatuan dan sistem. Kemacetan dalam salah satu sektor dapat segera menjalar ke arus uang dan barang. Tugas menjaga kestabilan arus uang dan barang memang tidak mudah. Dalam ilmu ekonomi, arus perputaran uang dan barang/jasa digambarkan dalam suatu lingkaran kegiatan ekonomi seperti yang telah diuraikan di atas. Nah, lingkaran arus kegiatan ekonomi akan memberikan manfaat bagi pelaku ekonomi dalam perekonomian nasional. Referensi Sektorindustri di Indonesia pun tidak kalah pesatnya dengan sektor pertanian dan sektor jasa pun demikian. Disetiap sektor pasti memiliki kelebihan dan kekurang, maka pada postingan kali ini saya akan membahan tentang kelebihan dan kelemahan di sektor-sektor penting yang menjadi tumpuan utama negara Indonesia. Deskripsi Singkat Bab 12 ini akan menjelaskan tentang inflasi dan pengangguran. Uraian dimulai dari penjelasan tentang inflasi, meliputi pengertian, jenis-jenis, dan penyebabnya. Di sub bagian ini juga akan dijelaskan bagaimana dampak inflasi secara umum terhadap perekonomian. Uraian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai pengangguran yang meliputi pengertian, jenis-jenis, penyebab dan dampak pengangguran terhadap perekonomian. Terakhir, uraian ditekankan pada hubungan antara inflasi dan pengangguran. Kegiatan Belajar-Mengajar Dosen menjelaskan pokok, sub pokok bahasan dan TIK pertemuan Dosen menjelaskan materi dengan tetap memberi keleluasan kepada mahasiswa bertanya/menyanggah. Pertanyaan-pertanyaan dalam slide harus dijawab mahasiswa melalui diskusi kelompok kecil di kelas Di akhir perkuliahan mahasiswa diberi tugas/latihan. Dengan membaca bab ini, pembaca diharapkan dapat menjelaskan Apa, mengapa dan bagaimana Inflasi Apa, mengapa dan bagaimana pengangguran Apa hubungan inflasi dan pengangguran dalam perekonomian INFLASI Pengertian Inflasi Beberapa pakar memberikan pengertian mengenai inflasi. Nopirin mendefinisikan inflasi sebagai proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus selama peride tertentu. Sementara Samuelson dan Nordhaus menyatakan inflasi sebagai kenaikan harga secara umum. Sehingga tingkat inflasi tahun ke-t It sama dengan tingkat harga tahun ke-t Pt dikurangi dengan tingkat harga tahun sebelumnya Pt-1, atau It = Pt – Pt-1 Umumnya, inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus. Dari definisi di atas maka dapat dikatakan bisa terjadi inflasi harus ada 3 komponen yaitu, 1 Kenaikan Harga yang berarti harga saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya, 2 kenaikan harga barang tersebut bersifat umum, artinya, bahwa semua harga mengalami kenaikan, dan 3 kenaikan harga berlangsung terus menerus tidak terjadi sesaat, misalnya saja dalam periode minimal satu bulan. Jadi, jika kenaikan harga hanya terjadi pada satu atau dua jenis barang saja tidak bersifat umum, atau kenaikan harga hanya terjadi sesaat, maka kondisi tersebut belum cukup dikatakan telah terjadi inflasi. Kenaikan harga barang tertentu atau kenaikan harga karena panen yang gagal misalnya, tidak termasuk inflasi. Inflasi dapat juga dikatakan sebagai penurunan daya beli uang. Makin tinggi kenaikan harga makin turun nilai uang. Metode Pengukuran Inflasi Tingkat inflasi biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi nilainya, makin tinggi kenaikan harga-harga barang secara umum. Jika kita pernah mendengar berita di TV bahwa tingkat inflasi mencapai angka dua digit, itu berarti tingkat inflasi sudah mencapai angka 10 % ke atas. Umumnya kenaikan harga dalam inflasi dapat diukur dengan menggunakan indeks harga. Ada beberapa indeks harga yang dapat digunakan untuk mengukur laju inflasi Nopirin,198725 antara lain Consumer Price Index CPI atau Cost Living Index. Indeks ini paling banyak digunakan dalam menghitung tingkat inflasi. Sesuai dengan namanya, indeks ini digunakan untuk mengukur berapa besar biaya atau pengeluaran rumah tangga konsumen dalam membeli sejumlah barang bagi keperluan kebutuhan hidupnya cost living. Satu paket barang yang mewakili pola pengeluaran konsumen/rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dipilih untuk selanjutnya dihitung seberapa besar biaya yang diperlukan untuk membeli barang/jasa tersebut. Ada dua penghitungan. Pertama, biaya-biaya tersebut diukur dengan harga pada saat penghitungan dilakukan harga berlaku. Kedua biaya dihitung berdasarkan harga barang pada tahun dasar tertentu. Perbandingan kedua biaya inilah yang disebut dengan CPI. Produsen Price Index PPI dikenal dengan Whosale Price Index. Index ini lebih menitikberatkan pada perbandingan biaya yang dikeluarkan oleh produsen – dalam hal ini perdagangan besar – seperti harga bahan mentah raw material, bahan baku atau barang setengah jadi. Seperti CPI, biaya yang dikeluarkan produsen untuk sepaket barang mentah/faktor produksi dihitung, baik berdasarkan harga berlaku tahun berjalan maupun tahun dasar. Perbandingan kedua biaya inilah yang disebut dengan PPI. GNP Deflator, yaitu jenis indeks yang berbeda dengan indeks CPI dan PPI. Indeks ini mencangkup jumlah barang dan jasa yang termasuk dalam hitungan GNP, sehingga jumlahnya lebih banyak dibanding dengan kedua indeks diatas. GNP Deflator didefinisikan sebagai perbandingan GNP Nominal GNP yang dihitung berdasarkan harga berlaku dengan GNP Riil-nya GNP yang dihitung berdasarkan harga kontans tahun tertentu. GNP Deflator memiliki kelebihan, yaitu bahwa indeks ini bukan hanya memperhitungkan harga barang konsumen atau pun produsen, tetapi juga harga barang kapital dan barang ekspor. Jenis-jenis Inflasi Jenis inflasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu menurut sifatnya dan berdasarkan penyebabnya. Jenis inflasi menurut sifatnya dibagi menjadi 3, yaitu Inflasi Merayap Creeping Inflation Creeping inflation ditandai dengan laju inflasi yang rendah kurang dari 10% per tahun. Kenaikkan harga berjalan sangat lambat dengan persentase yng kecil serta dalam jangka yang relatif lama. Inflasi Menengah Galloping Inflation Galloping inflation ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar biasanya double digit atau triple digit dan kadang-kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi, artinya harga-harga minggu atau bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lalu dan seterusnya. Efek terhadap perekonomian lebih berat daripada inflasi yang merayap. Inflasi Tinggi Hyper Inflation Hyper inflation merupakan inflasi yang paling parah akibatnya. Harga-harga naik sampai 5 atau 6 kali lipat. Masyarakat tidak lagi mau menyimpan uang, nilai uang merosot sangat tajam sehingga ingin ditukarkan dengan barang. Perputaran uang makin cepat, harga naik secara akselerasi. Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja misalnya ditimbulkan oleh adanya perang yang dibelanjai atau ditutup dengan mencetak uang. Sementara itu, berdasarkan penyebabnya, inflasi dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu Demand Pull Inflation Inflasi karena tarikan permintaan Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan permintaan total agregate demand, sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh full employment atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh. Dalam keadaan hampir mendekati kesempatan kerja penuh, kenaikan permintaan total selain menaikkan harga dapat juga menaikkan produksi tetapi jika keadaan full employment kenaikan permintaan selanjutnya akan menaikkan harga barang saja. Cost Push Inflation Inflasi karena dorongan biaya produksi Cost-push inflation biasanya ditandai dengan kenaikkan harga serta turunnya produksi. Inflasi ini biasanya dibarengi resesi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total aggregate supply sebagai akibat kenaikkan biaya produksi yang dapat timbul karena beberapa faktor yaitu Perjuangan serikat buruh yang berhasil untuk menuntut kenaikkan upah Industri monopolis managernya dapat menentukan Kenaikkan harga bahan baku industri Kenaikan biaya produksi akan menaikkan harga dan turunnya produksi. Kalau proses ini berjalan terus maka timbullah cost-push inflation. Penyebab inflasi pun dapat diidentifikasi dari lokasi’ barang/jasa yang mengalami kenaikan harga. Jika tingkat inflasi yang terjadi disebabkan oleh kenaikan harga barang secara umum di dalam negeri, maka disebut domestic inflation. Sebaliknya, Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang import secara umum, maka disebut Imported Inflation. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inflasi Samuelson dan Nordhaus menyebutkan bahwa ada 2 faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi, yaitu tarikan permintaan demand pull dan dorongan peningakatan harga cost push. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, jika permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian, maka sesuai hukum ekonomi, maka kondisi ini akan menarik harga ke atas sehingga tercapai keseimbangan baru pada tingkat penawaran dan permintaan agregat. Inflasi yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan agregat ini yang disebut dengan demand pull inflation. Sementara itu, jika pada kondisi perekonomian di mana ada peningkatan biaya, khususnya saat periode pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang efektif, maka ini pun akan mendorong kenaikan harga-harga barang/jasa secara umum. Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya-biaya produksi inilah yang dikenal dengan cost push inflation. Seperti telah disinggung sebelumnya, penyebab inflasi pun dapat diidentifikasi dari lokasi’ barang/jasa yang mengalami kenaikan harga. Jika tingkat inflasi yang terjadi disebabkan oleh kenaikan harga barang secara umum di dalam negeri, maka disebut domestic inflation. Sebaliknya, Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang import secara umum, maka disebut Imported Inflation. Kejadian inflasi di negara-negara di dunia, khususnya di Indonesia dipengaruhi oleh faktor ekonomi maupun non ekonomi. Faktor-faktor tersebut antara lain – Adanya peningkatan jumlah uang beredar. Peningkatan jumlah uang beredar ini di Indonesia disebabkan antara lain oleh peristiwa * Kenaikan harga migas di luar negeri * Meningkatnya bantuan luar negeri * Masuknya modal asing, khususnya investasi portfolio di pasar uang * Meningkatnya anggaran Pemerintah secara mencolok * Depresiasi nilai Rupiah dan gejolak mata uang konvertibel – Adanya tekanan pada tingkat harga umum, yang dapat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian berikut ini * Penurunan produksi pangan akibat musim kering yang berkepanjangan * Peningkatan harga komoditi umum secara mendadak * Pencabutan program subsidi BBM * Kenaikan harga BBM yang mencolok * Kenaikan tarif listrik – Kebijakan Pemerintah dalam mendorong kegiatan ekspor non-migas; maupun kebijakan lainnya yang bersifat distortif seperti antara lain * Lonjakan inflasi setelah dikeluarkannya kebijakan devaluasi * Kebijakan tata niaga yang menciptakan pasar yang oligopolistis dan monopolistis * Pungutan-pungutan yang dikenakan dalam perjalanan lalu lintas barang dan mobilitas tenaga kerja * Kebijakan peningkatan tingkat upah minimum regional – Peningkatan pertumbuhan agregat demand yang dipicu oleh perubahan selera masyarakat, atau kebijakan pemberian bonus perusahaan dan faktor spekulatif lainnya * Pemberian bonus THR mendekati jatuhnya Hari Raya. * Pemberian bonus prestasi perusahaan * Perkembangan pusat belanja yang ekspansif dengan mematikan fungsi keberadaan pasar tradisional di lokalitas tertentu. Pada masa lalu pencetus inflasi di Indonesia lebih dipengaruhi oleh inflasi yang berasal dari impor bahan baku dan penolong. Hal ini beralasan karena sebagian besar dari bahan baku tersebut masih diimpor dari luar negeri, akibat struktur industri yang sedikit mengandung local content. Dua faktor dapat berpengaruh atas kenaikkan harga di dalam negeri. Jika terjadi kelangkaan pasokan akibat gangguan logistik atau perubahan permintaaan dunia atas bahan baku tersebut di dunia. Jika terjadi penurunan nilai rupiah kita terhadap mata uang asing utama seperti dollar Amerika Serikat. Saat ini inflasi di negara kita lebih banyak dipengaruhi oleh lonjakan harga minyak bumi di pasar internasional, yang dapat mendorong lebih lanjut biaya pengadaan sumber energi listrik dan bahan bakar untuk sebagian besar pabrik-pabrik pengolahan. Dimasa depan ancaman lonjakan harga minyak bumi masih akan mengancam inflasi di negara kita. Potensi kelangkaan bahan baku batubara dan gas akan juga terjadi dan mengakibat kan kenaikkan biaya energi. Disamping itu ancaman jangka menengah atas kemungkinan terjadinya inflasi di beberapa daerah di Indonesia adalah akibat adanya kelangkaan bahan makanan pokok masyarakat yang timbul akibat paceklik, hama penyakit, dan penurunan produktivitas padi, kedelai dan kacang-kacangan. Memang inflasi pada tingkat yang rendah merupakan perangsang bagi produsen untuk menambah kapasitas produksinya; tetapi jika terlalu tinggi akan memberikan dampak negatif atas meningkatnya ketidakpastian dan penurunan daya beli konsumen, sekaligus potensi penjualan perusahaan. Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian Tingkat inflasi merupakan variabel ekonomi makro paling penting dan paling ditakuti oleh para pelaku ekonomi termasuk Pemerintah, karena dapat membawa pengaruh buruk pada struktur biaya produksi dan tingkat kesejahteraan. Bahkan satu rezim kabinet pemerintahan dapat jatuh hanya karena tidak dapat menekan dan mengendalikan lonjakan tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang naik berpuluh kali lipat, seperti yang dialami oleh pemerintahan rezim Soekarno dan rezim Marcos, menjadi bukti nyata dari rawannya dampak negatif yang harus ditanggung para pengusaha dan masyarakat. Bagaimana pun inflasi adalah kejadian ekonomi yang sudah dianggap lumrah dan tidak selamanya berdampak negatif. Secara ringkas, berikut ini adalah dampak negatif dan positif inflasi Dampak negatif Dampak negative inflasi umumnya terjadi saat inflasi disebabkan oleh cost push inflation. Saat terjadi kenaikan harga-harga faktor produksi input dari perekonomian, maka Harga barang-barang dan jasa yang dihasilkan output juga akan naik. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang. Menimbulkan tindakan spekulasi. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar. Kesadaran menabung masyarakat berkurang. Dampak positif Dampak positif inflasi biasanya terjadi jika jenis inflasi yang terjadi adalah demand pull inflation. Saat permintaan agregat meningkat, maka Peredaran / perputaran barang lebih cepat. Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi pengusaha yang untung memperbesar usahanya melalui investasi. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan kecil. Dengan dampak negative dan positif di atas, maka saat terjadi inflasi akan ada pihak-pihak yang diuntungkan dan ada yang dirugikan. Pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan adalah Para pengusaha, yang pada saat sebelum terjadinya inflasi, telah memiliki stock/persediaan produksi barang yang siap dijual dalam jumlah besar. Para pedagang, yang dengan terjadinya inflasi menggunakan kesempatan memainkan harga barang. Cara yang dipakai adalah dengan menaikkan harga, karena ingin mendapatkan laba/keuntungan yang besar. Para spekulan, yaitu orang-orang atau badan usaha yang mengadakan spekulasi, dengan cara menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadinya inflasi dan menjualnya kembali pada saat inflasi terjadi, sehingga terjadinya kenaikan harga sangat menguntungkan mereka. Para peminjam, karena pinjaman telah diambil sebelum harga barang-barang naik, sehingga nilai riil-nya lebih tinggi daripada sesudah inflasi terjadi, tetapi peminjam membayar kembali tetap sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum terjadi inflasi. Misalnya, para pengambil kredit KPR BTN sebelum inflasi yang mengakibatkan harga bahan bangunan dan rumah KPR BTN naik, sedangkan jumlah angsuran yang harus dibayar kepada BTN tetap tidak ikut dinaikkan. Sementara itu, pihak-pihak yang dirugikan antara lain Para konsumen, karena harus membayar lebih mahal, sehingga barang yang diperoleh lebih sedikit jika dibandingkan dengan sebelum terjadinya inflasi. Mereka yang berpenghasilan tetap, karena dengan penghasilan tetap, naiknya harga barang-barang dan jasa, mengakibatkan jumlah barang-barang dan jasa yang dapat dibeli menjadi lebih sedikit, sehingga pendapatan riil/nyata berkurang, sedangkan kenaikan penghasilan atau pendapatan pada saat terjadi inflasi sulit diharapkan. Para pemborong atau kontraktor, karena harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat menutup pengeluaran-pengeluaran yang diakibatkan terjadinya inflasi dan mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang diperoleh dari proyek yang dikerjakan. Para pemberi pinjaman/kreditor, karena nilai riil dari pinjaman yang telah diberikan menjadi lebih kecil sebagai akibat terjadinya inflasi. Misalnya, sebelum inflasi, pinjaman Rp = 25 gram emas, sesudah inflasi = 20 gram emas. Para penabung, karena pada saat inflasi bunga yang diperoleh dari tabungan dirasakan lebih kecil jika dibandingkan dengan kenaikan harga yang terjadi. Di samping itu akibat naiknya harga barang-barang dan jasa, nilai uang yang ditabung menjadi lebih rendah/turun, jika dibandingkan dengan sebelum terjadi inflasi. Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi di mana para pelaku ekonomi enggan untuk melakukan spekulasi dalam perekonomian. Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum akibat harga-harga yang naik. Selain itu distribusi pendapatan pun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi. PENGANGGURAN Pengertian Pengangguran Pengangguran adalah orang yang mencari kerja tetapi belum atau tidak mendapat pekerjaan. Atau dapat juga dikatakan orang yang sudah dalam usia kerja usia 15-64 tahun dan masuk dalam angkatan kerja tetapi belum bekerja. Atau, penduduk usia kerja yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan, yang sudah pernah bekerja karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan dan sedang berusaha memperoleh pekerjaan, yang dibebastugaskan baik akan dipanggil kembali atau tidak tetapi sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Untuk lebih jelasnya, kita harus memahami pengelompokan penduduk berdasarkan kelompok umur dan status pekerjaan seperti terlihat dalam bagan berikut ini Gambar Bagan Penduduk dan Tenaga Kerja Dari bagan di atas dapat dibuat definisi beberapa konsep ketenagakerjaan Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja 15-64 tahun yang bekerja atau menganggur Bukan Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang sedang sekolah, mengurus rumahtangga, atau tidak produktif secara ekonomi, karena cacat misalnya. Definisi umum “bekerja” employed adalah penduduk usia kerja yang bekerja setidaknya 1 jam selama seminggu sebelum survei dilaksanakan. Definisi ini bisa saja berbeda, tergantung dari jenis survei atau penyelenggaranya. Sejauh ini Badan Pusat Statistik masih menggunakan definisi tersebut. Penduduk yang punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja karena sedang sakit, menunggu panen atau cuti disebut bekerja. Bekerja penuh adalah orang yang bekerja biasanya berdasarkan jam kerja per minggu, yaitu minimal 35 atau 40 jam per minggu Setengah pengangguran adalah orang yang bekerja dengan jam kerja di bawah bekerja penuh. Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan, baik yang terpaksa’ karena memang belum ada pekerjaan yang dipegang maupun sukarela’, yaitu yang secara sengaja menganggur karena misalnya mencari yang lebih baik padahal ada pekerjaan untuknya. Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja. Tingkat Pengangguran = Jumlah yang menganggur / Jumlah Angkatan Kerja x 100% Jenis-jenis Pengangguran Berdasarkan penyebabnya, pengangguran dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis Pengangguran Friksional Pengangguran yang bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjangan waktu, letak geografis, informasi antara pencari kerja dengan lowongan pekerjaan. mendefinisikan ini sebagai pengangguran yang muncul karena adanya senjang waktu bagi pekerja untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan selera dan kemampuan mereka. Atau pengangguran yang terjadi akibat pindahnya seseorang dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan akibatnya harus mempunyai tenggang waktu dan berstatus sebagai penganggur sebelum mendapatkan pekerjaan yang lain tersebut. Pengangguran Struktural Pengangguran yang sifatnya mendasar, dimana pencari kerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk lowongan pekerjaan yang tersedia. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. Pengangguran ini umumnya disebabkan oleh ketidakcocokan antara struktur para pencari kerja sehubungan dengan keterampilan, bidang keahlian, maupun daerah lokasinya dengan struktur permintaan tenaga kerja yang belum terisi. Atau pengangguran yang muncul karena jumlah pekerjaan yang tersedia di pasar tenaga kerja tidak cukup untuk menyediakan pekerjaan bagi siapapun yang menginginkannya. Pengangguran Musiman Pengangguran yang berkaitan erat dengan fluktuasi kegiatan ekoniomi jangka pendek terutama di sektor pertanian. Pengangguran Siklikal Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja. Pengangguran konjungtur Pengangguran yang disebabkan oleh kelesuan/kemunduran kegiatan ekonomi. Kemerosotan kegiatan ekonomi ini disebabkan oleh penurunan dalam pengeluaran atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian tersebut. Kelesuan ini disebabkan oleh faktor dalam negeri berupa mayarakat mengurangi tingkat pengeluarannya atau perusahaan swasta mengurangi investasinya, dan faktor luar negeri berupa penurunan ekspor atau impor yang semakin besar Seperti telah disinggung dalam definisinya di atas, pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela voluntary unemployment dan dukalara/terpaksa involuntary unemployment. Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran dukalara/terpaksa adalah pengangguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja. Jenis pengangguran lainnya adalah berdasarkan jumlah jam kerja penduduk tersebut bekerja. Di sini, ada dua jenis pengangguran, yaitu pengangguran penuh dan setengah pengangguran. Pengangguranpenuh berarti penduduk/orang tersebut belum mendapatkan/sedang mencari pekerjaan sama dengan definisi pengangguran secara harfiah. Sementara itu, setengah pengangguran adalah penduduk/orang yang sebenarnya bekerja namun jam kerjanya tidak seperti orang bekerja penuh. Biasanya, dikatakan setengah pengangguran jika jam kerja <35 jam/minggu. Faktor-faktor Penyebab Pengangguran Dari jenis-jenis pengangguran di atas, kita dapat merumuskan faktor-faktor penyebab pengangguran. Walaupun demikian, secara umum ada dua 2 faktor utama penyebab pengangguran, yaitu faktor Pribadi dan faktor sosial ekonomi. Faktor Pribadi Dalam hal ini penyebab pengangguran bisa disebabkan oleh kemalasan, cacat/udzur dan rendahnya pendidikan dan ketrampilan. Penjelasannya sebagai berikut Faktor kemalasan Penganguran yang berasal dari kemalasan individu sebenarnya sedikit. Namun, dalam sistem materialis dan politik sekularis, banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem penggajian yang tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin menjadi malas bekerja karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi atau undian. Faktor cacat /uzur Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan adalah hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang cacat/uzur untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan Dampak dari rendahnya pendidikan tenaga kerja adalah rendahnya keterampilan yang mereka milki. Belum lagi sistem pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang dibutuhkan dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi pengangguran intelek. Faktor Sistem Sosial dan Ekonomi Faktor ini merupakan penyebab utama meningkatnya pengangguran di Indonesia, di antaranya Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan Saat jumlah pencari kerja penawaran tenaga kerja melebihi lapangan pekerjaan yang tersedia permintaan tenaga kerja maka akan ada pengangguran. Jumlah pengangguran sejumlah mereka yang tidak tertampung dalam pasar tenaga kerja. Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat Banyak kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat dan menimbulkan pengangguran baru. Misalnya, kenaikan BBM telah menambah pengangguran. Kebijakan Pemerintah yang lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi bukan pemerataan juga mengakibatkan banyak ketimpangan dan pengangguran. Banyaknya pembukaan industri tanpa memperhatikan dampak lingkungan telah mengakibatkan pencemaran dan mematikan lapangan kerja yang sudah ada. Pencemaran telah mengakibatkan penghasilan tambak/lahanpertanian yang menurun, tanah menjadi tidak subur, dan seterusnya. Akibatnya, rakyat sekitar daerah industri tersebut menjadi orang-orang miskin dan penganggguran. Pengembangan sektor ekonomi non-real Dalam sistem ekonomi kapitalis muncul transaksi yang menjadikan uang sebagai komoditas yang di sebut sektor non-real, seperti bursa efek dan saham perbankan sistem ribawi maupun asuransi. Sektor ini tumbuh pesat. Nilai transaksinya bahkan bisa mencapai 10 kali lipat daripada sektor real. Pertumbuhan uang beredar yang jauh lebih cepat daripada sektor real ini mendorong inflasi dan penggelembungan harga aset sehingga menyebabkan turunnya produksi dan investasi di sektor real. Akibatnya, hal itu mendorong kebangkrutan perusahan dan PHK serta pengangguran. Inilah penyebab utama krisis ekonomi dan moneter di Indonesia yang terjadi sejak tahun 1997. Peningkatan sektor non-real juga mengakibatkan harta beredar hanya di sekelompok orang tertentu dan tidak memilki konstribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaan. Dalam tulisan lain, disebutkan pula faktor lain penyebab seseorang tidak mendapat pekerjaan, seperti kurangnya informasi, tidak adanya sistem penerimaan public, dan sulit menerapkan kepintarannya dalam dunia pekerjaan. Hal inilah yang paling besar pengaruhnya dalam dunia kerja sekarang ini, kurangnya informasi dapat menjadi faktor yang paling berpengaruh, hal ini diakibatkan keadaan lingkungan tempat tinggal yang tidak memungkinkan untuk terus meng update informasi tentang lowongan pekerjaan. Selain itu faktor penerimaan yang bisa disebut “diam-diam” juga sangat berpengaruh, dimana sekarang banyak perusahaan yang mengutamakan standar universitas lembaga daripada standar keahlian masing-masing pelamar kerja. Ada juga pengaruh sulitnya membedakan antara kuliah dengan kerja, ini disebakan pengalaman seorang tenaga kerja yang masih belum terasah, maka diperlukan sistem perkuliahan yang bisa mendukung keahlian seseorang dan dapat langsung diterapkan didunia kerja, tapi lagi-lagi pengaruh nama universitas besar tetap tidak dapat di kesampingkan. Dalam beberapa literature ekonomi, secara teoritis lihat jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya di bagian sebleumnya, pengangguran dapat terjadi karena beberapa sebab, diantaranya Perubahan struktural. Seperti disebutkan Reynolds, Masters dan Moser jenis pengangguran ini terjadi karena mismatch tak sepadan/ketidakcocokan antara kualifikasi pekerja yang membutuhkan pekerjaan dengan persyaratan yang diinginkan. Hal ini biasanya terjadi karena adanya perubahan struktur ekonomi. Struktur ekonomi dapat diamati dari dominasi kontribusi sektoral terhadap produksi nasional regional. Bila sektor industri memberikan kontribusi paling besar terhadap PDB dibanding dengan sektor lainnya, maka struktur perekonomian tersebut adalah industri, atau sebaliknya. Katakanlah dalam suatu negara atau daerah terjadi pergeseran struktur ekonomi dari sektor pertanian ke industri. Dampak selanjutnya, adalah dibutuhkannya kualifikasi tenaga kerja yang cocok di sektor industri. Ketika persyaratan ini tidak terpenuhi mismatch, maka tenaga kerja yang ada menjadi tidak terpakai, kecuali terjadi penyesuaian kualifikasi seperti yang dibutuhkan. Pengaruh musim. Perubahan musim terjadi bukan hanya di sektor pertanian saja, tetapi sering pula terjadi pada sektor lain. Pada musim liburan dan tahun baru, misalnya, suasana sektor jasa transportasi dan pariwisata menjadi sangat sibuk full employed dibanding dengan hari-hari biasa. Demikian pula pada saat menjelang, sedang dan setelah bulan Suci Ramadhan, nampak permintaan terhadap barang dan jasa meningkat demand for good yang selanjutnya akan membawa dampak otomatis terhadap permintaan tenaga kerja derived demand di sektor yang bersangkutan. Adanya hambatan ketidaklancaran bertemunya pencari kerja dan lowongan kerja pengangguran friksional. Jenis pengangguran ini biasanya terjadi karena hambatan teknis misalnya waktu dan tempat. Sering terjadi pencari kerja tidak memiliki informasi yang lengkap tentang lowongan kerja yang ada. Sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk memenuhi lowongan kerja tersebut. Mungkin juga karena situasi kerja tempat yang ditempati tidak cocok dengan harapan si pencari kerja, sehingga membuat pudarnya semangat kerja. Pilihannya adalah lebih baik tidak bekerja, karena lingkungan kerja tidak kondusif lagi. Pengangguran jenis ini bisa juga terjadi karena perkembangan dinamika ekonomi yang terus-menerus berubah, sehingga membawa dampak terhadap permintaan tenaga kerja yang dinamis pula. Artinya pada situasi demikian sangat dibutuhkan tenaga kerja yang mampu mengikuti perubahan jaman dengan cepat serta mampu melakukan adaptasi keahlian terhadap tuntutan lingkungan eksternal yang dinamis tersebut. Bila situasi ini tidak bisa diikutinya, maka ia akan kehilangan kesempatan kerja. Rendahnya aliran investasi. Investasi merupakan komponen aggregate demand yang mempunyai daya ungkit terhadap perluasan kesempatan kerja. Melalui mekanisme efek multiplier, perubahan investasi membawa dampak terhadap kenaikan output pendapatan. Terdapat beberapa besaran pengeluran otonom, seperti halnya investasi yang mempunyai dampak terhadap meningkatnya output yaitu pengeluaran konsumsi otonom, investasi otonom, pengeluaran pemerintah dan ekspor. Secara otomatis meningkatnya output akan membutuhkan sumberdaya untuk proses produksi modal, tenaga kerja dan input lainnya. Dengan demikian permintaan tenaga kerja akan meningkat ketika terjadi peningkatan dalam pengeluaran otonom tadi. Hubungan antara kenaikan output dengan permintaan tenaga kerja penyerapan tenaga kerja dapat dijelaskan dengan konsep elastisitas penyerapan tenaga kerja. Elastisitas penyerapan tenaga kerja mencerminkan persentase perubahan tenaga kerja yang terserap sebagai akibat perubahan laju pertumbuhan ekonomi. Bila koefisien Eks semakin besar misalnya lebih besar dari satu atau elastis, ini berarti persentase kenaikan tenaga kerja yang terserap adalah lebih besar dibanding dengan laju pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Kondisi inilah yang sangat diharapkan, karena pola hubungan sedemikian mencerminkan kegiatan ekonomi yang pada karya labor intensive. Artinya perubahan kesempatan kerja sangat peka sensitif terhadap perubahan laju pertumbuhan ekonomi economic growth rate. Rendahnya tingkat keakhlian. Keahlian dan produktifitas sangat berkaitan erat. Orang yang memiliki keahlian akan memiliki produktifitas tinggi, karena ia mampu memanfaatkan potensi dirinya pada kegiatan ekonomi produktif. Untuk meningkatkan keahlian dapat dilakukan berbagai cara, diantaranya adalah melalui pendidikan dan latihan, magang, pendidikan formal, membangkitkan kecerdasan tenaga kerja lewat pembinaan motivasi kerja dan corporate learning percepatan belajar perusahaan. Diskriminasi tidak hanya terjadi pada warna kulit saja race discrimination, tetapi bisa terjadi pula pada aspek lain, misalnya pada sektor pendidikan, ekonomi, hukum, Agama dan lainnya. Misalnya, ketika perlakukan diskriminatif terjadi di bidang ekonomi, maka kemungkinan dampak yang akan dirasakan adalah hilangnya kesempatan berusaha dan kesulitan akses pada sumber-sumber pertumbuhan ekonomi modal, alam dan informasi, dll. Situasi inilah yang pada gilirannya akan menghambat pada penciptaan lapangan kerja itu sendiri. Jadi beban ketenagakerjaan akan berat sekali ketika perlakukan disriminatif di bidang ekonomi masih ada. Demikian juga bila akses pendidikan dan pengembangan SDM tidak diberikan seluas-luasnya kepada publik, dampak selanjutnya adalah terpuruknya kualitas SDM, dan dalam jangka panjang kesempatan akan sulit diraih oleh tenaga kerja. Laju pertumbuhan penduduk. Hal-hal yang tidak diinginkan dari persoalan kependudukan diantaranya adalah apabila pertumbuhan penduduk bersamaan dengan munculnya karakteristik sebagai berikut tidak diimbangi dengan sarana dan prasaranan pendidikan yang memadai rendahnya anggaran pendidikan rendahnya tingkat kesehatan tidak seimbang dengan laju pertumbuhan kesempatan kerja rendahnya pembentukan modal rendahnya kualitas tenaga kependidikan rendahnya balas jasa di sektor pendidikan gaji, honor, jasa riset dsb rendahnya daya beli masyarakat minimnya sumberdaya ekonomi yang bisa dieksploitasi masih rendahnya pemahaman tentang arti penting pendidikan rendahnya fasilitas dan kualitas kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Aggregate demand unemployment. Pengangguran ini muncul karena rendahnya permintaan output ekonomi, sehingga selanjutnya berdampak pada rendahnya permintaan tenaga kerja low derived demand. Sebaliknya, bila permintaan output tinggi high aggregate demand, bukan hanya akan menghilangkan pengangguran jenis ini, tetapi malah akan tercipta lebih banyak lagi kesempatan kerja, bahkan situasi ini dapat mengurangi pengangguran struktural dan friksional yang terjadi sebelumnya. Seiring perubahan kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang semakin cepat, penyebab pengangguran dapat saja berubah. Peserta mata kuliah dibebaskan mencari/mengidentifikasi penyebab pengangguran yang ditemui di sekelilingnya dan/atau mengkritisi berbagai penyebab yang telah diuraikan di atas. Dampak Pengangguran Tingkat pengangguran, khususnya yang tinggi, dapat berdampak terhadap masalah perekonomian maupun sosial. Dampak ekonomi yang tampak adalah “sumberdaya yang tidak terpakai”. Sementara itu, dampak sosialnya antara lain pada diri/pribadi penganggur tersebut maupun lingkungannya. Secara psikologis, menganggur menjadi salah satu sebagai penyebab depresi bagi sekelompok orang. Jika tidak bisa mengatasinya, bukan tidak mungkin seseorang yang depresi akan mengalami gangguan jiwa, bunuh diri atau sejenisnya. Bagi lingkungan, tingginya tingkat pengangguran dapat memunculkan masalah-masalah sosial seperti kriminalitas, perkelahian, dll. Peserta mata kuliah dapat melihat dampak ini, baik secara langsung di sekitarnya atau melalui media. Dari sisi ekonomi, seorang ahli ekonomi, yaitu Okun bahkan mengeluarkan pernyataan tentang hubungan antara pengangguran dengan pertumbuhan ekonomi, yang dikenal dengan Hukum Okun Okun’s Law. Okun’s Law memberikan gambaran keterkaitan/link antara pasar output dgn pasar tenaga kerja dan hubungan antara pergerakan jangka pendek GDP dan perubahan tingkat pengangguran. Hukum Okun berbunyi bahwa setiap terjadi penurunan 2% GDP terhadap GDP Potential, Tingkat Unemployment naik 1 % , demikian juga sebaliknya lihat ilustrasi gambar di bawah ini. Gambar Ilustrasi Hukum Okun HUBUNGAN INFLASI DAN PENGANGGURAN Ada hubungan antara inflasi dan pengangguran. Melalui penelitiannya, Profesor Philip 1958 menggambarkan hubungan keduanya melalui sebuah kurva yang disebut Kurva Philip lihat Gambar Dalam kurva tersebut digambarkan bahwa hubungan antara inflasi dan pengangguran adalah negatif dan non linier. Saat ada kenaikan tingkat upah inflasi tingkat upah/wage inflation maka akan ada penurunan pengangguran Unemployment. Pada gambar, saat tingkat upah sebesar w3, maka pengangguran sebesar C. Saat tingkat upah naik inflasi menjadi w2, maka pengangguran turun menjadi B, dan saat tingkat upah kembali naik menjadi w1, maka pengangguran pun semakin rendah, menjadi A. Dalam kondisi kurva Philips ini, inflasi upah tenaga kerja berdampak positif, yaitu menurunnya pengangguran. Peserta mata kuliah dapat mengkritisi hasil penelitian Profesor Philips ini dengan membandingkannya dengan kondisi aktual di sekitar. Peserta mata kuliah dapat mencari jawaban dari pertanyaan “apakah kurva Philips masih sesuai dengan kondisi saat ini?” Upah w1 A w2 B w3 C Pengangguran Gambar Kurva Philips LATIHAN DAN/ATAU TUGAS Pelajari kembali berbagai penyebab inflasi di bagian Pilihlah salah satu penyebab, boleh secara acak. Kritisilah. Apakah penyebab itu masih relevan dengan kondisi saat ini? Jelaskan jawaban Anda! Pelajari juga berbagai dampak inflasi di bagian Pilihlah salah satu dampak, boleh secara acak. Kritisilah. Apakah dampak itu masih relevan dengan kondisi saat ini? Jelaskan jawaban Anda! Kritisilah definisi pengangguran versi Badan Pusat Statistik, apakah definisi tersebut relevan? Apa kelebihan dan kekurangannya? Jelaskan jawaban Anda! Seiring perubahan kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang semakin cepat, penyebab pengangguran dapat saja berubah. Temukan sekelompok pengangguran di sekitar Anda dan identifikasilah apa penyebab pengangguran tersebut!. Pelajari kembali berbagai penyebab pengangguran di bagian Pilihlah salah satu penyebab, boleh secara acak. Kritisilah. Apakah penyebab itu masih relevan dengan kondisi saat ini? Jelaskan jawaban Anda! Pelajari juga berbagai dampak pengangguran di bagian Pilihlah salah satu dampak, boleh secara acak. Kritisilah. Apakah dampak itu masih relevan dengan kondisi saat ini? Jelaskan jawaban Anda! Bandingkan hasil penelitian Profesor Philips ini dengan kondisi aktual di sekitar Anda. Apakah kurva Philips masih sesuai dengan kondisi saat ini? Jelaskan jawaban Anda!
kelebihandan kekurangan sistem ekonomi didunia. 1) Setiap individu diberi kebebasan memiliki kekayaan dan sumber daya produksi. 2) Individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri. 3) Adanya persaingan menyebabkan kreativitas dari setiap individu dapat berkembang. 4) Produksi barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan masyarakat.
Mahasiswa/Alumni Universitas Pamulang14 Desember 2021 0332Hallo Muhammad, berikut penjelasan untuk pertanyaan diatas ya Circular flow diagram merupakan konsep kegiatan ekonomi berupa perputaran arus antara barang, jasa, dan uang dalam bentuk peredaran lingkaran. 1. Perekonomian Dua Sektor Perekonomian dua sektor merupakan model perkonomian paling sederhana, karena pelaku hanya terdiri dari dua pelaku, yaitu rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen. Model perkonomian ini juga dikatakan sebagai perekonomian tertutup, sebab belum terjadi hubungan internasional dengan negara lain. Pelaku ekonomi pertama, yaitu rumah tangga konsumen berperan menyediakan faktor produksi tenaga kerja, tenaga, modal, dan entrepreneur di pasar faktor produksi kepada produsen. Sementara, pelaku ekonomi kedua, yaitu rumah tangga produsen berperan mengkombinasikan berbagai faktor produksi yang ditawarkan oleh rumah tangga konsumen untuk memproduksi barang dan jasa. 2. Perekonomian Tiga Sektor Selain sektor rumah tangga konsumen dan produsen, di sini mulai diperkenalkan sektor pemerintah. Jalinan antara rumah tangga konsumen dengan pemerintah terdiri atas dua saluran. Pertama, dalam bentuk pembayaran pajak kepada pemerintah, sedangkan yang kedua aliran faktor produksi yang digunakan oleh pemerintah. Perlu diingat bahwa rumah tangga konsumen yang menyediakan faktor produksi akan menawarkan sebagian faktor produksi yang dimilikinya untuk digunakan produsen dan sebagian lagi untuk pemerintah. Sementara itu, dua saluran yang mengalir dari pemerintah kepada rumah tangga konsumen adalah pembayaran atas penggunaan faktor produksi oleh pemerintah. Selain itu, ada pula pembayaran transfer oleh pemerintah kepada rumah tangga konsumen. Transfer ini dapat berupa subsidi, pembayaran pensiun, dan sebagainya. 3. Perekonomian Empat Sektor Perekonomian empat sektor merupakan model perekonomian terbuka. Pada model ini, ada tambahan satu sektor lagi, yaitu sektor luar negeri. Oleh karena itu, dalam model ini, sudah dikenal hubungan internasional berupa kegiatan ekspor dan impor. Dewasa ini, peran perdagangan luar negeri semakin penting. Transaksi ekonomi antara satu negara dengan negara lain bukan hanya meliputi barang dan jasa, melainkan berupa suku bunga, modal, dan deviden. Semua transaksi ini melibatkan, baik aliran dana masuk ke negara tersebut, maupun yang mengalir ke luar negeri. Semoga bisa dipahami ya

1 Dikuasai Penuh oleh Negara. Semua Kelebihan dan kekurangan BUMN Persero maupun Perum memang menjadi tanggungan negara. Hal ini karena pemerintah menguasai penuh semua kegiatan BUMN. Mulai dari kegiatan pengerjaan, pengontrolan, hingga pengawasan semua dilakukan oleh pemerintah.

- Sistem ekonomi campuran mixed economy merupakan salah satu sistem ekonomi yang digunakan beberapa negara di dunia. Dalam sistem ini, pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat berjalan beriringan untuk memajukan perekonomian dari buku Perekonomian Indonesia 2020 karya Ismail Hasang dan Muhammad Nur, sistem ekonomi campuran adalah perpaduan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Mixed economy memadukan kebebasan dan pengendalian. Artinya masyarakat dan swasta memiliki kebebasan dalam kadar tertentu disertai pengendalian dari pemerintah. Peran penting pemerintah dalam sistem ekonomi ini ialah menyaring serta mengontrol perekonomian. Sementara swasta dan masyarakat diberi kesempatan untuk ikut terlibat dalam menjalankan kegiatan beberapa kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi campuran. Apa sajakah itu? Baca juga Sistem Ekonomi Campuran Pengertian dan Ciri-cirinya Kelebihan sistem ekonomi campuran Menurut Elpisah dalam buku Pengantar Ekonomi Makro 2022, salah satu ciri sistem ekonomi campuran adalah pemerintah beserta pihak swasta dan masyarakat sama-sama berperan penting dalam perekonomian negara. Kelebihan sistem ekonomi campuran adalah Perkembangan ekonominya relatif stabil, karena peran pemerintah, swasta, dan masyarakat sama besarnya Adanya dorongan dan inovasi untuk menciptakan kegiatan usaha Mediasi pemerintah bisa membatasi sindikasi gabungan para pengusaha pihak swasta juga masyarakat Pemerintah lebih berpusat pada keterlibatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM Terpisahnya sektor pemerintah dan swasta Kegiatan ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan masyarakat Kombinasi kegiatan ekonomi oleh pemerintah dan swasta menguntungkan kedua belah pihak Hak pribadi diakui. Baca juga Sistem Ekonomi Etatisme Pengertian dan Ciri-cirinya Kekurangan sistem ekonomi campuran Dilansir dari buku Etika Bisnis 2020 karangan Eko Sudarmanto dkk, kekurangan sistem ekonomi campuran adalah Beban pemerintah akan lebih berat dibanding swasta Kurang maksimalnya keuntungan yang didapatkan pihak swasta Tidak jelasnya batasan pengaruh pemerintah dalam perekonomian Adanya ketimpangan dalam persaingan bisnis dan tidak tepatnya pengelolaan sumber daya Timbulnya anggapan bahwa pegawai pemerintah berstatus lebih tinggi dibanding swasta Sektor produksi lebih menguntungkan jika dikelola pemerintah Sulitnya memenuhi berbagai macam kebutuhan masyarakat Mudah muncul Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme KKN akibat lemahnya pengawasan pemerintah. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Keuntungandan kerugian sistem ekonomi Indonesia menunjukkan kepada kita bahwa itu dapat menjadi fondasi untuk pertumbuhan ketika kelompok dapat menetap dan fokus pada pengembangan keterampilan. Untuk masyarakat yang dipaksa menjadi nomaden, pertumbuhan cenderung mandek dan itu membatasi peluang.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. PENULIS Alfian HidayatMAHASISWA UNIVERSITAS PAMULANG PRODI MANAJEMENSISTEM EKONOMI TERBUKAEkonomi terbuka adalah jenis perekonomian yang berinteraksi dengan dunia luar melalui perdagangan internasional, pergerakan modal, transfer informasi dan pengetahuan teknis, dan migrasi tenaga kerja. Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional ekspor dan impor barang dan jasa serta modal dengan negara-negara sistem ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan penolong serta mesin atau barang jadi dari luar negara. *Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian TerbukaDalam perekonomian terbuka, sektor ekonomi dibedakan kepada empat golongan,yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri. Menjalankan perdagangan internasional merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh berbagai negara. Kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang penting dalam kegiatan setiap perekonomian. Walau bagaimanapun, secara relatif, kepentingannya berbeda dari satu negara ke negara lain. *Multiplier Dalam Perekonomian TerbukaSecara definisi multiplier adalah "rasio diantara pertambahan pendapatan nasional dengan pertambahan pengeluaran agregat". Walau bagaimanapun multiplier dalam ekonomi 4 sektor adalah lebih kecil daripada multiplier dalam ekonomi dua sektor dan tiga sektor oleh karena wujudnya satu bocoran baru dalam perekonomian, yaitu impor, yang dinilainya dipengaruhi oleh pendapatan nasional.*Keuntungan dari sistem ekonomi terbuka sebagai berikut1Memperluas pasar produk barang dan jasa perusahaan dalam tingkat pengangguran masyarakat suatu negara karena semakin terbukanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat atas perluasan usaha dalam negeri, maupun kesempatan memperoleh pekerjaan dari luar dari negara tertentu memiliki banyak pilihan atas barang dan jasa untuk aktivitas impor barang atau jasa dari banyak negara memungkinkan keuntungan negara memiliki kesempatan untuk menyimpan uangnya sebagai tabungan atau pun investasi di luar negara memperoleh kesempatan untuk mendapatkan dana dari luar negeri berupa investasi atau pun pinjaman dari negara lain dan atau lembaga keuangan dunia seperti World Bank dan IMF.*Kelemahan perekonomian terbuka 1. Terjadinya tingkat persaingan yang tinggi di dalam perdagangan. Baik berupa harga,kualitas dan mutu barang sehingga hanya barang yang bermutu kompetitif Yang laku di Mengeluarkan barang barang yang dapat bersaing di luar negeri yang sama baik mutu dan harga nya sesuai yang diperdagangkan di dalam rasa produk yang di hasilkan masyarakat sangat penting peranannya untuk ekspor suatu negara Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Pemilihansektor usaha disesuaikan dengan kemampuan. Kekurangan. Menimbulkan persaingan tidak sehat. Terdapat kesenjangan kaya dan miskin. Menimbulkan monopoli. Terdapat eksploitasi SDM. Pemanfaatan SDA sering tidak memerhatikan kelestarian lingkungan. Baca juga: Kegiatan Ekonomi: Pengertian, Jenis, dan Tujuannya. Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat
La croissance économique est une augmentation du niveau de production potentielle de l’économie au cours d’une période donnée. Cela peut être démontrer par un déplacement vers la droite de la frontière de possibilité de production Voir graphique N°1 ci-dessous ce qui modifiera également l’offre global à long terme. La croissance économique été un facteur principale pour la transformation de certains pays tels que le Brésil, la Chine, la Russie etc.. Inconvénients de la croissance économique InflationProblèmes environnementauxExemple de graphiqueLes avantages de la croissance économiqueDes revenus plus élevésBaisse du taux de chômageDiminution des emprunts du gouvernementAmélioration des services publicsInvestissementL’accroissement des recherches et développementsAmélioration de niveau de viePourquoi la croissance économique est importante?Articles relatifs Comme la croissance économique présente des avantage elle provoque ainsi un nombre important des inconvénients. Dans cette partie de notre article on va vous citer ces inconvénients Inflation Le principale inconvénient de la croissance économique est l’effet de l’inflation. La croissance économique entraîne une augmentation de la demande globale. Si la demande globale augmente plus vite que l’offre globale, il y aura un excès de demande mais pénurie d’offre dans l’économie. Les producteurs auront donc tendance d’augmenter les prix, cette situation est appelée “Inflation”. Lorsque la demande globale continu à augmenter alors que l’économie est en plein potentiel de production, une surchauffe se produira, cela conduira alors à une inflation élevée avec une augmentation faible ou nulle de production. Problèmes environnementaux La croissance économique cause beaucoup de problèmes environnementaux. Au cours de la croissance économique les usines fonctionnent plus de temps pour augmenter le rendement de la production, ce qui augmente l’émission de carbone, qui est responsable de la pollution atmosphérique. La croissance économique signifie qu’un grand nombre de matières premières sont nécessaires pour fabriquer plus de biens et de services, ce qui peut accélérer l’épuisement des ressources non renouvelables Sloman, 2001. Dans un pays en croissance économique, une grande quantité de de déchets sera générée à cause de la consommation élevée et des nombreuses forets seront détruit pour construire des usines afin d’accroître la production. Cette action à provoquer également le changement climatique. Globalement, La croissance économique peut être un bon phénomène car elle conduit à un faible taux de chômage et une réduction de la pauvreté. Lorsque un pays connait une croissance économique, le revenu national augmente, ce qui augmente les investissements dans la technologie qui permettent de résoudre les problèmes environnementaux et de produire des matériaux alternatifs destinés à remplacer les ressources non renouvelables. Exemple de graphique Les avantages de la croissance économique La croissance économique présente un nombre des avantage sur les individus ainsi que sur les pays, dans cette partie on va vous nommer quelques bienfait la croissance économique Des revenus plus élevés Cela permet aux individus d’avoir un revenus plus élevé qui résulte plus de consommation de biens et service ainsi que l’amélioration de leurs niveau de vie. au cours du XXe siècle, la croissance économique a contribuer à réduire le niveau de pauvreté et à permet d’augmenter de l’espérance de vie. Baisse du taux de chômage Avec une production élevée et une croissance économique positive, les entreprises ont la capacité d’employer plus de mains d’oeuvre, ce qui résulte la création des emplois. En prenant l’exemple du Royaume-Unis, le chômage augmente pendant la période de récession et diminue pendant la période de croissance économique. Diminution des emprunts du gouvernement La croissance économique génère des recettes fiscales plus élevé et il n’est pas trop nécessaire de dépenser de l’argent pour des prestations comme les allocations du chômage. Par conséquent, la croissance économique contribue à réduire les emprunts du gouvernement. Aussi, la croissance économique joue un rôle important dans la réduction des ratios des dettes du PIB. Amélioration des services publics Avec l’augmentation des recettes fiscales, le gouvernement peut pourra percevoir des impôts, cela est bénéfique car elle a le pouvoir de dépenser plus sur les services publics tel que les investissement dans l’infrastructure, la santé, l’éducation etc. Tout ces investissement dans les services public peut générer une amélioration des performances économique à long terme. Investissement La croissance économique encourage les entreprises à investir afin de répondre à la demande potentiel. On dit qu’un investissement plus élevé augmente les possibilités d’une future croissance économique. L’accroissement des recherches et développements Une forte croissance économique peut entraîner une rentabilité accrue pour le entreprises, ce qui permet une augmentation des dépenses en recherches et développements. En outre, une croissance économique soutenue augmente la confiance des entreprises et les encourage à prendre des risques et à innover. Amélioration de niveau de vie L’avantage de la croissance économique est que le niveau de vie des gens s’améliora. La croissance économique peut réduire la pauvreté car elle peut augmenter les revenus des gens et cela leur permet d’obtenir des biens essentiels pour vivre. Si les gens ont des revenus élevés, ils peuvent consommer plus de produits de luxe et stimuler la demande globale. Cela encourage les entreprises à produire davantage, ce qui augmentera alors le niveau de production potentiel dans l’économie. Lorsque le revenu et la production augmentent, les recettes fiscales augmenteront également sans augmentation des taux d’imposition. Pourquoi la croissance économique est importante? Lorsque une croissance économique est plus rapide que le produit intérieur brut PIB, elle élargit la taille globale de l’économie et renforce les conditions budgétaire. La croissance partagé dans le PIB/habitant, augmente le niveau de vie matériel d’une population. Mais le PIB n’est pas considéré comme un mesure du bien-être économique. Une croissance économique plus rapide, améliore les perspective budgétaire. Selon le Bureau de la gestion et du budget, ils constatent qu’une augmentation de de croissance économique annuel réduit les déficits d’environ $300 Milliard pendant 10 ans, c’est généralement grâce à une augmentation des revenus. Il existe deux sources de croissance économique croissance de la taille de la main d’oeuvre et la croissance de la productivité production par heure de travaillée de cette main d’oeuvre. Cela peut augmenté la taille global de l’économie, mais seulement une forte croissance de la productivité peut augmenter le PIB/habitant. La croissance de la productivité permet aux gens d’avoir un niveau de vie élevé. Conclusion On vous présente un article gratuit a propos de les inconvénients de la croissance économique. Si vous avez des questions prière de les posés dans un commentaire. ECONBANK Journal of Economics and Banking Volume 1 No. 2 Oktober 2019 ISSN 2685-3698 STRATEGI PENINGKATAN KEUNGGULAN KOMPETITIF UMKM MELALUI KAPASITAS INOVASI DENGAN PERSPEKTIF GENDER Maya Yusnita1, Nanang Wahyudin2 1,2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung email: mayayusnitaubb@ The purpose of this study is to analyze the effect of innovation capacity on the

Perekonomian dua sektor merupakan perekonomian yang terdiri dua pelaku, yaitu sektor Rumah Tanggga Konsumen masyarakat dan sektor Rumah Tangga Produsen perusahaan tanpa campur tangan sektor lain atau pemerintah. Dengan demikian, sirkulasi aliran pendapatan biasanya hanyalah menunjukkan bentuk aliran faktor produksi, pendapatan, barang, serta jasa dan pengeluaran, antara rumah tangga dan sektor perusahaan. Dalam perekonomian ini tidak ada kegiatan pemerintah atau transaksi dengan luar negeri. Perekonomian dua sektor ini disebut juga perekonomian sederhana. Model arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara rumah tangga dengan perusahaan dapat kalian lihat pada gambar berikut. Sumber Dari gambar di atas, rumah tangga konsumen RTK adalah sebagai pemilih faktor-faktor produksi. Faktor produksi tersebut berupa tanah, modal, tenaga, skill, dan kewirausahaan serta yang lainnya yang ditawarkan kepada rumah tangga Produsen RTP. Penawaran faktor produksi oleh rumah tangga ini akan bertemu dengan permintaan faktor produksi oleh perusahaan. Perusahaan menggunakan faktor produksi untuk kegitan produksi yaitu menghasilkan barang dan jasa. Hasil dari produksi tersebut digunakan perusahaan untuk memberi gaji, profit, sewa lahan, dan lainnya kepada pemilik fakor produksi. Selain itu, pendapatan perusahaan digunakan lagi untuk keberlangsungan produksi, knsumsi, dan pembelian barnag-barang untuk perusahaan. Interaksi ini terjadi di pasar faktor produksi. Sedangkan di pasar barang, terjadi interaksi antara perusahaan sebagai penghasil barang dan jasa dengan konsumen sebagai pengguna barang dan jasa. Sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain. Dalam diagram juga terlihat arus aliran uang dari dan ke masing-masing rumah tangga. RTK menerima upah, sewa, bunga, dan keuntungan dari perusahaan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi. Perusahaan menerima uang pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli. Interaksi antara RTK dan RTP seperti dijelaskan diaatas dapat dibuat dalam sebuah diagram sebagai berikut. Secara sederhana aliran-aliran pendapatan dari kedua sektor di atas adalah sebagai berikut Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga berupa gaji, upah, sewa, bunga dan untung. Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan. Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga yang dukumpulkan oleh institusi-institusi keuangan. Seperti dijelaskan di atas, tidak semua pendapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi. Sisa pendapatan tersebut akan ditabung dalam lembaga keuangan baik bank ataupun bukan bank. Sektor rumah tanggga akan mendapatkan bunga dari yang ditabungnya. Perusahaan yang memerlukan investasi akan meminjam dari tabungan tersebut. Dengan meminjam, perusahaan akan membayar bunga pajak. Pembayaran utang tersebut berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Faktor yang penting dalam pengeluaran rumah tangga adalah pendapatan yang sudah dipotong pajak pendapatan. Tapi dalam perekonomian sederhana ini tidak ada keterlibatan pemerintah. Jadi tidak ada pajak pendapatan dan pajak lainnya. Dalam teori ekonomi, pasar akan seimbang jikakebutuhan akan produk pada pembeli sesuai dengan keinginan penjual dalam menghasilkan dan menjual barangnya. Pada hakekatnya pembelian sesuai dengan penawaran. Ini merupakan syarat keseimbangan dalam perekonomian. Nilai yang dihasilkan dari produk akan menjadi pendapatan nasional perekonomian suatu Negara. Perusahaan akan berusaha mencapai keseimbangan pasar tersebut sehingga perusahaan mendapat keuntungan maksimal.

.
  • koa8xrvy08.pages.dev/836
  • koa8xrvy08.pages.dev/516
  • koa8xrvy08.pages.dev/723
  • koa8xrvy08.pages.dev/322
  • koa8xrvy08.pages.dev/229
  • koa8xrvy08.pages.dev/161
  • koa8xrvy08.pages.dev/602
  • koa8xrvy08.pages.dev/825
  • koa8xrvy08.pages.dev/722
  • koa8xrvy08.pages.dev/57
  • koa8xrvy08.pages.dev/89
  • koa8xrvy08.pages.dev/434
  • koa8xrvy08.pages.dev/561
  • koa8xrvy08.pages.dev/437
  • koa8xrvy08.pages.dev/254
  • kelebihan dan kekurangan perekonomian dua sektor