1 Pengertian Perencanaan Tranportasi. Perencanaan transportasi merupakan suatu usaha untuk memilih strategi yang digunakan agar bisa mencapai tujuan yang akan dituju pada masa akan datang tentang Kinerja Sistem Transportasi yang menjadi objek perencanaan yang memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan dibekali dengan Ilmu Pengetahuan

Perencanaan merupakan suatu proses memikirkan dan menetapkan kegiatan-kegiatan atau program-program yang akan dilakukan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Ibrahim Bafadal, perencanaan pendidikan dapat didefenisikan sebagai suatu proses memikirkan dan menetapkan program pengadaan fasilitas pendidikan baik yang berbentuk sarana maupun prasarana pendidikan di masa yang akan untuk mencapai tujuan yaitu memenuhi kebutuhan dan ketersediaan perlengkapan pendidikan. Ibrahim Bafadal 2004 mengklasifikasi karakteristik perencanaan sarana dan parasana pendidikan sekolah ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan proses memikirkan dan menetapkan Objek pikir dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan adalah upaya memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah Tujuan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan adalah efektifitas dan efesiensi dalam pengadaan perlengkapan sekolah Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan harus memenuhi prinsip-prinsip Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan harus betul-betul merupakan program intelektual Perencanaan didasarkan pada analisis kebutuhan melalui studi komprehensif mengenai masyarakat pendidikan dan kemungkinan pertumbuhan serta prediksi populasi sekolah Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan harus realistis sesuai dengan kenyataan anggaran Visualisasi hasil perencanaan sarana dan prasarana pendidikan harus jelas dan rinci baik jumlah, jenis, merek, dan harganya Jame J Jones 1969 menegaskan perencanaan pengadaan sarana dan prasana pendidikan diawali dengan menganalisis jenis pengalaman pendidikan yang diberikan sekolah itu. Jones mendeskripsikan langkah-langkah perencanaan pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah sebagai berikut Menganalisis kebutuhan pendidikan suatu masyarakat dan menetapkan program untuk masa yang akan datang sebagai dasar untuk mengevaluasi keberadaan fasilitas dan membuat model perencanaan sarana dan prasarana yang akan datang Melakukan survei ke seluruh unit sekolah untuk menyusun master plan untuk jangka waktu tertentu Memilih kebutuhan utama berdasarkan hasil survei Mengembangkan educational specification untuk setiap proyek yang terpisah dalam usulan master plan Mengembangkan atau menguatkan tawaran atau kontrak dan melaksanakan sesuai dengan gambaran kerja yang diusulkan. Melengkapi perlengkapan gedung dan meletakkannya sehingga siap untuk digunakan Pandangan lain juga dikemukakan oleh Emery Stoops dan Russel E Johnson 1969, keduanya menegaskan bahwa prosedur perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, sebagai berikut Pembentukan panitia pengadaan barang atau perlengkapan. Penetapan kebutuhan perlengkapan Penetapan spesifikasi. Penetapan harga satuan perlengkapan. Pengujian segala kemungkinan. Rekomendasi. Penilaian kembali. Departemen pendidikan nasional merinci analisisi kebutuhan sarana dan prasarana sebagai berikut Analisis kebutuhan dan perencanaan pengadaan alat Analisis kebutuhan alat dan pengadaannya dilaksanakan melalu pendekatan sebagai berikut Tuntutan kompetensi yang tertuang dalam dokumen kurikulum. Kegiatan analisis ini lebih difokuskan pada pencermatan berbagai keteknikan atau praktek keterampilan yang tersirat dan tersurat dalam semua kompetensi yang telah terformulasikan dalam kurikulum. Jumlah kelompok belajar atau kelompok praktik. Jumlah kelompok belajar teori klasikal 36 atau 40 peserta didik pada setiap tingkat. Jumlah kelompok belajar praktek disesuaikan dengan pola pengetahuan peserta didik secara seri, paralel, atau semi paralel. Komposisi kelas praktek. Pada dasarnya, kebutuhan alat dalam komposisi kelas paralel adalah sama dengan jumlah alat yang digunakan untuk satu kelas paralel. Alokasi waktu untuk mencapai kompetensi yang tertuang dalam dokumen kurikulum pada dasarnya merupakan satuan waktu total untuk mencapai kompetensi dalam program pendidikan. Faktor guna alat, merupakan koefisien dari jam alat yang disediakan dengan jam alat yang dipergunakan. Spesifikasi alat, ditentukan berdasarkan tuntutan kompetensi. Selain itu juga didasarkan pada tuntutan memenuhi kapasitas, kemampuan, keamanan, dan kenyamanan, serta kelestarian desain alat agar tidak kadaluarsa out of date. Berdasarkan pendekatan tersebut, sekolah perlu menentukan jenis, spesifikasi dan jumlah alat yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus JKA= JAD/JAS X FGA Keterangan JKA ; Jumlah Kebutuhan Alat JAD ; Jumlah Alat yang Dibutuhkan JAS ; Jumlah Alat yang Disediakan FGA Faktor Guna Alat Analisis kebutuhan perabot Analisis kebutuhan perabot dan pengadaannya mengacu pada tuntutan kegiatan praktek kerja individual dan kelompok serta pemanfaatan alat berdasarkan hasil analisis kebutuhan untuk kompentensi yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Analisis kebutuhan ruang Analisis kebutuhan ruang dan pengadaannya dilakukan berdasarkan Kelompok kegiatan praktek Beban ruang waktu Faktor guna ruag Dalam perhitungannya digunakan rumus JR= BR/PRM X FGR Keterangan JR Jumlah Ruang BR Beban Ruang PRM Penggunaan Ruang perminggu FGR Faktor guna untuk ruang teori 100% untuk ruang praktek 70-80% BR adalah jumlah waktu yang digunakan dalam satu ruang sesuai dengan jadwal. BR diukur dengan satuan jam pelajaran. BR didapat dari hasil penjumlahan semua jam program diklat selama 1 minggu. Nilai PRM yang digunakan adalah 50. Bila hasil perhitungan kebutuhan ruang menunjukkan angka pecahan, maka angka pecahan yang lebih besar dari 0,5 dibulatkan ke atas. Artinya diadakan atau dibutuhkan ruang dan jika lebih kecil dari 0,5 dibulatkan ke bawah. Analisis kebutuhan lahan Luas lahan minimal yang dibutuhkan untuk SMK dihitung berdasarkan faktor koefisien dasar bangunan building coverage sesuai dengan ketentuan tata kota yang mengaturnya. Nilai kepadatan bangunan dapat diperhitungkan sampai dengan 15 % pada daerah dengan kepadatan bangunan yang rendah. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pertimbangan kebutuhan luas lahan dapat dihitung dengan menggunakan rumus L= LB/KDB Keterangan L Luas lahan LB Luas bangunan KDB Koefisien Dasar Bangunan KDB yang digunakan untuk menghitung luas lahan dalam perencanaan dibedakan menjadi tiga yaitu pada lokasi tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, menengah, dan rendah, masing-masing 50 % dan 40 %. Nilai maksimal diambil 50 %. Khusus pada bidang keahlian tertentu misal pertanian luas lahan terbuka yang digunakan untuk praktek ditentukan berdasarkan tuntutan kegiatan praktek dan kalkulasi peserta didik serta sifat-sifat praktek. Daftar Pustaka Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta Bumi Aksara. Depdiknas. 2003. Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Mininmal Penyelenggraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta Depdiknas. Jones, James J. 1969. Secondary School Adminisration. New York McGraw Hill Book Company. Nawawi, Hadari. 1982. Administrasi Pendidikan. Jakarta Gunung Agung. Stoop, Emery and Johnson, Russel E. 1969. Elementary School Administration. New York McGraw Hill Book Company. Wiggins, Jane M. 2010. Facilities Managers Desk Reference
MenurutIbrahim Bafadal (2003: 38) bahwa "pendistribusian atau penyaluran sarana dan prasarana merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab dari seorang penanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang membutuhkan barang tersebut". Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam proses pendistribusian yaitu
pengadaansarana dan prasarana disediakan sesuai dengan kebutuhan. Pengadaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 9 Surakarta, merupakan faktor utama untuk meningkatkan efektifi tas dan efi siensi pembelajaran berdasarkan perencanaan yang tepat. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Xaba (2012)
PengertianDasar, Unsur-Unsur, dan Karakteristik Perencanaan, serta Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota . Dr. Ir. Iwan Kustiwan, M.T. PENDAHULUAN. erminologi perencanaan telah dipergunakan dalam berbagai bidang, skala spasial serta tingkat operasionalisasinya. Aktivitas perencanaan pada dasarnya dilakukan oleh sektor privat maupun sektor
Saranadan Prasarana. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan perangkat Oleh karenanya, berbagai aktivitas pelayanan pada dasarnya memiliki karakteristik tertentu dan terbagi ke dalam beberapa jenis pelayanan. Karakteristik pelayanan publik menurut Lembaga
E Kompetensi Dasar 1.2 Penerapan penggunaan sarana prasarana kantor sebagai wujud penerapan nilainilai agama yang dianut 1.3 Meyakini bahwa mengelola sarana dan prasarana dengan baik adalah salah satu bentuk pengamalan perintah Tuhan yang harus dilakukan secara sungguhsungguh 2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam

Fungsiperencanaan adalah suatu ketetapan menentukan sarana dan prasarana yang di minta. b. Jelaskan karakteristik rencana yang baik ! 6. Sebutkan dimensi-dimensi dari rencana ! 7. Sebutkan tipe-tipe rencana menurut dimensi waktunya ! 8.

A Tugas Pokok. Tugas pokok kepala sekolah dalam usaha mengembangkan sekolah, yaitu bagaimana upaya kepala sekolah dalam. menyusun dan atau menyempurnakan visi, misi dan tujuan sekolah; menyusun rencana kerja jangka menengah (RKJM) dan rencana kerja tahunan (RKT); menyusun peraturan sekolah; dan 5. mengembangkan sistem informasi manajemen.
jelaskan karakteristik perencanaan sarana dan prasarana
Studi kebutuhan prasarana dan sarana transportasi pada suatu daerah yang baru . PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PERENCANAAN KARAKTERISTIK DASAR PERENCANAAN TRANSPORTASI 1) Multi moda 2) Multi disiplin 3) Multi sektoral 4) Multi problem . TAHAPAN KEGIATAN PERENCANAAN 1) Formulasi tujuan, sasaran dan lingkup pekerjaan 2) Prediksi kondisi masa .
  • koa8xrvy08.pages.dev/512
  • koa8xrvy08.pages.dev/462
  • koa8xrvy08.pages.dev/152
  • koa8xrvy08.pages.dev/492
  • koa8xrvy08.pages.dev/203
  • koa8xrvy08.pages.dev/148
  • koa8xrvy08.pages.dev/816
  • koa8xrvy08.pages.dev/382
  • koa8xrvy08.pages.dev/508
  • koa8xrvy08.pages.dev/818
  • koa8xrvy08.pages.dev/511
  • koa8xrvy08.pages.dev/509
  • koa8xrvy08.pages.dev/536
  • koa8xrvy08.pages.dev/776
  • koa8xrvy08.pages.dev/584
  • jelaskan karakteristik perencanaan sarana dan prasarana